Kamis, 05 November 2015

mencari mean,median,modus




Tabel Disrtibusi Frekuensi (TDF)/ Frekuensi Kelas
Interval Kelas
Batas Kelas
Nilai Tengah
Frekuensi
Frekuensi relatif
43 – 49
50 – 56
57 – 63
64 – 70
71 – 77
78 – 84
85 --91
42,5 – 49,5
49,5 – 56,5
56,5 -- 63,5
63,5 – 70,5
70,5 – 77,5
77,5 – 84,5
84,5 – 91,5
46
53
60
67
74
81
88
4
6
3
7
7
6
2
4
10
13
20
27
33
35
Jumlah
35



1.        Rata-Rata (Mean)                                                                                  


2.    Median

                    
Median (titik tengah) adalah 68

3.    Modus
Modus (bilangan paling banyak keluar) adalah


4.    Range adalah perbedaan antara data terbesar dengan data terkecil yang terdapat pada sekelompok data.
Range        = batas atas kelas tertinggi – batas bawah kelas terendah
 =91,5– 42,5
 = 49
5.     Simpangan Baku

Sekumpulan data kuantitatif yang tidak dikelompokkan dinyatakan oleh x1, x2, …, xn. Dari data tersebut dapat ditentukan simpangan rata-rata (SR) dengan menggunakan rumus :


Dari hasil perhitungan sebelumnya diperoleh  x  = 71,42

Interval Kelas
X1
f
X1 - x
(x1-x)2
f(x1-x)2
43 – 49
50 – 56
57 – 63
64 – 70
71 – 77
78 – 84
85 --91
46
53
60
67
74
81
88
4
6
3
7
7
6
2
-25.42
-18.42
-11.42
-4.42
2.58
9.58
     16.58
646,1764
339,2964
130,4164
19,5364
6,6564
91,7764
274,8964
2584,706
2035,778
391,492
136,7548
46,5948
550,6584
549,7928


35


6295,534












                                                                                                                     


6.     Variansi (Ragam)

Untuk data yang tidak dikelompokkan ataupun data yang dikelompokkan, diperoleh nilai variansi (v) dengan
menggunakan rumus:
    
                                 


KEMENCENGAN ATAU KEMIRINGAN (SKEWNESS)
Kemencengan atau kemiringan (skewness) adalah tingkat ketidaksimetrisan atau kejauhan simetri dari sebuah distribusi. Sebuah distribusi yang tidak simetris akan memiliki rata-rata, median, dan modus yang tidak sama besarnya sehingga distribusi akan terkonsentrasi pada salah satu sisi dan kurvanya akan menceng. Jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kanan daripada yang ke kiri maka distribusi disebut menceng ke kanan atau memiliki kemencengan positif. Sebaliknya, jika distribusi memiliki ekor yang lebih panjang ke kiri daripada yang ke kanan maka distribusi disebut menceng ke kiri atau memiliki kemencengan negatif.

Cara menghitungnya sbb:

Interval Kelas
x
f
U
U2
fu
Fu2
43 – 49
50 – 56
57 – 63
64 – 70
71 – 77
78 – 84
85 --91
46
53
60
67
74
81
88
4
6
3
7
7
6
2
-3
-2
-1
0
1
2
3
9
4
1
0
1
4
9
-12
=12
-3
0
7
12
6
144
144
9
0
49
144
36
35


-2
526


1.        
2.        
3.        
4.        
5.        
6.        










1.       Koefisien Kemencengan Pearson
Koefisien Kemencengan Pearson merupakan nilai selisih rata-rata dengan modusdibagi simpangan baku. Koefisien Kemencengan Pearson dirumuskan sebagai berikut:


X (mean) = 71,42
Me = 68
Mo= 68,5


 


KERUNCINGAN ATAU KURTOSIS

Keruncingan atau kurrtosis adalah tingkat kepuncakan dari sebuah distribusi yangbiasanya diambil secararelatif terhadap suatu distribusi normal.Berdasarkan keruncingannya, kurva distribusi dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1) Leptokurtik
    Merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.
2) Platikurtik
   Merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar
3) Mesokurtik
    Merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan tidak mendatar
Bila distribusi merupakan distribusi simetris maka distribusi mesokurtik ianggap sebagai distribusi normal.
Untuk mengetahui keruncingan suatu distribusi, ukuran yang sering digunakan
adalah koefisien kurtosis persentil.

1. Koefisien keruncingan
Koefisien keruncingan atau koefisien kurtosis dilambangkan dengan a4 (alpha 4).
Jika hasil perhitungan koefisien keruncingan diperoleh :
1) Nilai lebih kecil dari 3, maka distribusinya adalah distribusi pletikurtik
2) Nilai lebih besar dari 3, maka distibusinya adalah distribusi leptokurtik
3) Nilai yang sama dengan 3, maka distribusinya adalah distribusi  mesokurtik
    Untuk mencari nilai koefisien keruncingan, dibedakan antara data    tunggal dan
    data kelompok.


2.      Koefisien Kurtosis Persentil
Koefisien Kurtosis Persentil dilambangkan dengan K (kappa). Untuk distribusinormal, nilai K = 0,263. Koefisien Kurtosis Persentil, dirumuskan

Interval Kelas
f
43 – 49
50 – 56
57 – 63
64 – 70
71 – 77
78 – 84
85 --91
4
6
3
7
7
6
2









Ø  Kelas Q1 = kelas ke -4
 
 

0 komentar:

Posting Komentar