Timer
adalah alat pewaktu yang sering digunakan untuk menentukan waktu hidup atau
matinya peralatan yang dikontrol oleh timer tersebut. Kali ini akan dibuat
rangkaian timer yang dapat digunakan untuk
mengatur mati nyalanya (on off) tegangan secara otomatis dalam waktu tertentu.
Misalnya timer 10 menit akan membuat tegangan mengalir selama 10 menit setelah
itu tegangan akan mati. Rangkaian timer juga dapat dimodifikasi sesuai
keinginan.
Jika
anda menginginkan rangkaian timer yang menyala dalam beberapa menit, anda bisa memodifikasi sedikit komponen
yang ada pada rangkaian. menit. Bagi anda yang ingin tahu informasi lengkapnya,
simak ulasan berikut ini.
Disini
akan diuraikan komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian rangkaian timer otomatis yaitu:
1.
KOMPONEN
ELEKTRONKA
1.1 Resistor
Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur
arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Hambatan atau Resistansi
Resistor adalah OHM (Ω).
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya
adalah sebagai berikut :
- Sebagai Pembatas Arus listrik
- Sebagai Pengatur Arus listrik
- Sebagai Pembagi Tegangan
listrik
- Sebagai Penurun Tegangan
listrik
1.2 Kapasitor
Kapasitor
adalah komponen elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Jenis –jenis kapasitor yaitu :
1.3 IC NE555
IC
NE555 ini digunakan sebagai Timer (Pewaktu) dengan operasi rangkaian monostable
dan Pulse Generator (Pembangkit Pulsa) dengan operasi rangkaian astable. Selain
itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequential
Timing.
Datasheet IC NE555
fungsi dari pin-pin IC NE555
PIN
|
KEGUNAAN
|
1
|
Ground (0V), adalah
pin input dari sumber tegangan DC paling negative
|
2
|
Trigger, input
negative dari lower komparator (komparator B) yang menjaga osilasi tegangan
terendah kapasitor pada 1/3 Vcc dan mengatur RS flip-flop
|
3
|
Output, pin keluaran
dari IC 555.
|
4
|
Reset, adalah pin
yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang akan berpengaruh untuk
me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate (gerbang) transistor
bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika low. Biasanya pin
ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset
|
5
|
Control voltage, pin
ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan referensi input negative
(komparator A). pin ini bisa dibiarkan tergantung (diabaikan), tetapi untuk
menjamin kestabilan referensi komparator A, biasanya dihubungkan dengan kapasitor
berorde sekitar 10 nF ke pin ground
|
6
|
Threshold, pin ini
terhubung ke input positif (komparator A) yang akan me-reset RS flip-flop
ketika tegangan pada pin ini mulai melebihi 2/3 Vcc
|
7
|
Discharge, pin ini
terhubung ke open collector transistor internal (Tr) yang emitternya
terhubung ke ground. Switching transistor ini berfungsi untuk meng-clamp node
yang sesuai ke ground pada timing tertentu
|
8
|
Vcc,
pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan bekerja optimal jika
diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar
10mA s/d 15mA.
|
1.4 Dioda
Dioda (Diode) merupakan
komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai
fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi
menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :
- Dioda Penyearah (Dioda Biasa
atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai penyearah arus AC ke arus DC.
- Dioda Zener yang berfungsi
sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai penstabil tegangan.
- Dioda LED yang berfungsi
sebagai lampu Indikator ataupun lampu penerangan
- Dioda Photo yang berfungsi
sebagai sensor cahaya
- Dioda Schottky yang berfungsi
sebagai Pengendali
1.5 Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa
saklar atau switch elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga
biasa disebut sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal yang
terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.
Berikut adalah
beberapa fungsi komponen relay saat diaplikasikan ke dalam sebuah rangkaian
elektronika.:
- Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan
menggunakan bantuan signal tegangan rendah
- Menjalankan fungsi logika alias logic function
- Memberikan fungsi penundaan waktu alias time delay
function
- Melindungi motor atau komponen lainnya dari kelebihan
tegangan atau korsleting
2 Cara Kerja Rangkaian
Rangkaian timer menggunakan IC 555 pada gambar
diatas terdiri dari bagian pemberi triger, penentu waktu hidup matinya timer
dan bagian beban (relay) atau inteface ke perangkat yang dikontrol. Fungsi dan
prinsip kerja dari bagian timer menggunakan IC 555 pada gambar diatas adalah
sebagai berikut.
Bagian pemberi triger, adalah konfigurasi antara
R100K dengan saklar S1 yang berfungsi untuk memberikan triger ke IC 555 sebagai
tanda proses timing dimulai.
Bagian penentu waktu timing, merupakan konfigurasi
antara VR 1MOhm dan kapasitor 10 uF yang berfungsi untuk menentukan waktu atau
lamanya timer akan ON atau OF. Dimana lamanya waktu ON atau OFF nya timer
ditentukan oleh waktu proses pengisian kapasitor C 10 uF yang ditentukan oleh nilai
kapasitansi kapasitor 10 uF dan nilai resistansi VR 1 MOhm tersebut.
Bagian beban, adalah
relay yang berfungsi untuk menghubungkan antara relay dengan perangkat yang
dikontrol. Relay ini juga berfungsi sebagai isolator antara kelistrikan
timer dengan kelistrikan perangkat yang dikontrol Timer dengan IC 555 ini. Pada
relay dipasang dioda yang diparalel secara reverse bias, dioda ini berfungsi
untuk menyerap
apa bisa beban tegangannya mengunakan AC..?
BalasHapusDisitu Belum dipastikan, misal ON saja. Bukan "ON atao OFF"
BalasHapus.